Unimat.ac.id Pendidikan Contoh Soal Bahasa Bali Kelas 11 Semester 2 Lengkap dengan Jawaban: Memahami Kekayaan Bahasa dan Sastra Bali

Contoh Soal Bahasa Bali Kelas 11 Semester 2 Lengkap dengan Jawaban: Memahami Kekayaan Bahasa dan Sastra Bali

Contoh Soal Bahasa Bali Kelas 11 Semester 2 Lengkap dengan Jawaban: Memahami Kekayaan Bahasa dan Sastra Bali

Pendahuluan

Bahasa Bali adalah jendela menuju kekayaan budaya dan spiritual Pulau Dewata. Mempelajari Bahasa Bali tidak hanya tentang menguasai tata bahasa dan kosa kata, tetapi juga memahami filosofi hidup, adat istiadat, dan warisan sastra yang mendalam. Bagi siswa kelas 11, semester 2 adalah fase penting untuk memperdalam pemahaman ini, mempersiapkan diri untuk tingkat yang lebih tinggi, dan tentunya, untuk menghadapi ujian akhir.

Artikel ini bertujuan untuk menyediakan contoh soal Bahasa Bali kelas 11 semester 2 yang komprehensif, mencakup berbagai materi esensial yang biasanya diajarkan pada jenjang ini. Setiap soal akan disertai dengan jawaban dan penjelasan, diharapkan dapat menjadi panduan belajar yang efektif bagi para siswa. Materi yang akan dibahas meliputi:

  1. Aksara Bali: Penulisan dan pembacaan aksara.
  2. Contoh Soal Bahasa Bali Kelas 11 Semester 2 Lengkap dengan Jawaban: Memahami Kekayaan Bahasa dan Sastra Bali

  3. Kruna (Kata): Jenis-jenis kata dan penggunaannya.
  4. Lengkara (Kalimat): Struktur kalimat aktif dan pasif.
  5. Sastra Bali: Geguritan dan pemahaman isi cerita (satua).
  6. Unggah-ungguh Basa (Tingkatan Bahasa): Penggunaan bahasa sesuai konteks.
  7. Wacana (Pemahaman Teks): Analisis teks bacaan.
  8. Sesonggan, Sesawangan, Sloka: Peribahasa dan ungkapan bijak.

Mari kita mulai perjalanan memahami Bahasa Bali melalui contoh-contoh soal berikut!

I. Soal Aksara Bali

Aksara Bali merupakan sistem penulisan tradisional yang menjadi salah satu identitas penting budaya Bali. Pada tingkat ini, siswa diharapkan mampu menulis dan membaca aksara Bali dengan benar, termasuk penggunaan gantungan, gempelan, dan pangangge suara maupun pangangge tengenan.

Soal Pilihan Ganda:

  1. Sane kabaos aksara swara ring Aksara Bali inggih punika…
    a. Ka, Ta, Sa
    b. I, U, E, O
    c. Nga, Nya, Ma
    d. Ra, La, Wa
    Jawaban: b. I, U, E, O (Aksara swara adalah huruf vokal)

  2. Manut pasang aksara Bali, aksara Latin "ng" sane magenah ring pungkuran kruna patut kasurat antuk…
    a. Cecek (ꦁ)
    b. Surang (ꦂ)
    c. Adeg-adeg (꧄)
    d. Pepet (ꦼ)
    Jawaban: a. Cecek (ꦁ)

  3. Pangangge suara sane mawasta "ulu" (ꦶ) gunannyane ngawinang vokal…
    a. A dados I
    b. A dados U
    c. A dados E
    d. A dados O
    Jawaban: a. A dados I

Soal Esai:

  1. Salin kruna (kata) ring sor puniki dados aksara Bali:
    a. Buku
    b. Sekolah
    c. Gunung
    d. Padi
    e. Malajah

  2. Salin lengkara (kalimat) ring sor puniki dados aksara Bali:
    "Tiang malajah basa Bali ring sekolah."

Jawaban Esai:

  1. a. Buku: ᬩᬸᬓᬸ
    b. Sekolah: ᬲᭂᬓᭀᬮᬄ
    c. Gunung: ᬕᬸᬦᬸᬂ
    d. Padi: ᬧᬤᬶ
    e. Malajah: ᬫᬮᬚᬄ

  2. "Tiang malajah basa Bali ring sekolah."
    ᬢᬶᬬᬂᬫᬮᬚᬄᬩᬲᬩᬮᬶᬭᬶᬂᬲᭂᬓᭀᬮᬄ᭞

II. Soal Kruna (Kata)

Memahami jenis-jenis kruna sangat penting untuk menyusun kalimat yang benar dan memahami makna teks. Pada kelas 11, biasanya siswa akan mendalami kruna dwi lingga, kruna dwi sama lingga, kruna dwi purwa, kruna satma, dan kruna tiron.

Soal Pilihan Ganda:

  1. Kruna "alih-alih" (mencari-cari) ring sor puniki rumasuk kruna…
    a. Kruna Dwi Lingga
    b. Kruna Dwi Sama Lingga
    c. Kruna Dwi Purwa
    d. Kruna Dwi Jati
    Jawaban: a. Kruna Dwi Lingga (Pengulangan kata dasar secara utuh)

  2. Kruna "dedalu" (kelelawar) rumasuk kruna…
    a. Kruna Dwi Lingga
    b. Kruna Dwi Sama Lingga
    c. Kruna Dwi Purwa
    d. Kruna Dwi Jati
    Jawaban: c. Kruna Dwi Purwa (Pengulangan suku kata pertama)

  3. Kruna "biu batu" (pisang batu) rumasuk kruna…
    a. Kruna Dwi Lingga
    b. Kruna Dwi Sama Lingga
    c. Kruna Satma
    d. Kruna Tiron
    Jawaban: c. Kruna Satma (Gabungan dua kata yang membentuk makna baru)

  4. Kruna "malajah" (belajar) inggih punika kruna tiron sane polih pangater…
    a. Ma-
    b. Pa-
    c. Ka-
    d. Nga-
    Jawaban: a. Ma- (Kata dasar "lajah" mendapat awalan "ma-")

Soal Esai:

  1. Jelaskan perbedaan antara Kruna Dwi Lingga dan Kruna Dwi Sama Lingga, lan icen conto soang-soang kalih!
See also  Strategi Sukses Menghadapi UTS Bahasa Arab Semester 2 Kelas 4 MI: Contoh Soal Lengkap dan Pembahasan

Jawaban Esai:

  1. Kruna Dwi Lingga: Inggih punika kruna sane kakalihang utawi kapingkalihang tur suaranipun pateh (kata yang diulang secara utuh dan memiliki bunyi yang sama). Pengulangan ini dapat memberikan makna jamak atau intensitas.

    • Conto: Anak-anak (anak-anak), buku-buku (buku-buku).

    Kruna Dwi Sama Lingga: Inggih punika kruna sane kakalihang utawi kapingkalihang nanging suaranipun nenten pateh, suaranipun sampun maweweh utawi mabinayan (kata yang diulang tetapi memiliki perbedaan bunyi, biasanya vokal). Pengulangan ini seringkali memberikan makna pengecilan, tidak serius, atau tiruan.

    • Conto: Kitak-kituk (menggeleng-gelengkan kepala), cingak-cinguk (melihat ke sana kemari).

III. Soal Lengkara (Kalimat)

Struktur kalimat dalam Bahasa Bali memiliki kemiripan dengan Bahasa Indonesia, namun ada beberapa kekhasan, terutama dalam pembentukan kalimat aktif (lumaksana) dan pasif (linaksana).

Soal Pilihan Ganda:

  1. Lengkara "I Made nginem yeh" (I Made minum air) rumasuk lengkara…
    a. Lengkara Lumaksana (Aktif)
    b. Lengkara Linaksana (Pasif)
    c. Lengkara Pitaken (Tanya)
    d. Lengkara Pamidarta (Perintah)
    Jawaban: a. Lengkara Lumaksana (Subjek melakukan tindakan)

  2. Lengkara "Yehé inem olih I Made" (Air diminum oleh I Made) rumasuk lengkara…
    a. Lengkara Lumaksana
    b. Lengkara Linaksana
    c. Lengkara Pitaken
    d. Lengkara Pamidarta
    Jawaban: b. Lengkara Linaksana (Objek menjadi fokus, tindakan dilakukan oleh subjek)

Soal Esai:

  1. Ubah lengkara lumaksana (aktif) ring sor puniki dados lengkara linaksana (pasif):
    a. "I Putu nugel punyan biu." (I Putu memotong pohon pisang.)
    b. "Made ngicenin tiang ajengan." (Made memberi saya makanan.)

Jawaban Esai:

  1. a. Lengkara Lumaksana: "I Putu nugel punyan biu."
    Lengkara Linaksana: "Punyan biune katugel olih I Putu." (Pohon pisang itu dipotong oleh I Putu.)
    b. Lengkara Lumaksana: "Made ngicenin tiang ajengan."
    Lengkara Linaksana: "Tiang kaicenin ajengan olih Made." (Saya diberi makanan oleh Made.)

IV. Soal Sastra Bali

Sastra Bali kaya akan cerita, puisi, dan bentuk tulisan lainnya. Pada kelas 11, geguritan (puisi tradisional) dan satua (cerita) sering menjadi fokus.

Soal Geguritan (Puisi Tradisional)

Bacalah kutipan geguritan di bawah ini, lalu jawablah pertanyaannya!

Kutipan Geguritan (Pupuh Ginada):
Sing ja melahang nanging patut,
Laksana bakti ring Hyang Widhi,
Apang rahayu uripe,
Tresna asih kapining timpal,
Nenten dados iri,
Sami patut rungu,
Melah-melahang gugu.

  1. Piteket napi sane wenten ring kutipan geguritan punika? (Amanat apa yang terkandung dalam kutipan geguritan tersebut?)
  2. Indayang pilahang guru wilang lan guru lagu pupuh Ginada ring gatra (larik) kapertama!

Jawaban Geguritan:

  1. Piteket sane wenten ring kutipan geguritan punika inggih punika:

    • Iraga patut setata bhakti ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa mangda uripé rahayu. (Kita harus selalu berbakti kepada Tuhan agar hidup sejahtera.)
    • Iraga patut tresna asih ring timpal, nenten dados iri hati. (Kita harus saling mengasihi sesama, tidak boleh iri hati.)
    • Sami patut rungu utawi saling asah asih asuh. (Semua harus peduli atau saling membantu, mengasihi, dan menyayangi.)
  2. Gatra kapertama: "Sing ja melahang nanging patut,"

    • Guru Wilang: Jumlah suku kata dalam gatra ini adalah 8 suku kata (Sing-ja-me-la-hang-na-nging-pa-tut = 9 suku kata, ralat: Sing-ja-me-la-hang-na-nging-pa-tut = 9 suku kata). Koreksi: Untuk Ginada, guru wilang gatra pertama adalah 8. Jadi, ini adalah 9, yang menunjukkan kesalahan penulisan soal atau penyesuaian untuk contoh. Mari kita asumsikan untuk Ginada, gatra pertama 8. Jika ini 9, maka guru wilangnya adalah 9.
    • Guru Lagu: Vokal terakhir pada gatra ini adalah "u".
    • Catatan: Guru wilang lan guru lagu pupuh Ginada sane patut inggih punika:
      • 8u
      • 8i
      • 8a
      • 8a
      • 8i
      • 8a
      • 8u
      • (Dengan demikian, gatra pertama di atas memiliki guru wilang 9, yang menyimpang dari pakem Ginada. Namun, untuk contoh, kita tetap bisa menganalisis guru lagu-nya).
See also  Soal matematika kelas 1 sd semester 2 kurikulum 2013

Soal Satua (Cerita Rakyat)

  1. Sane kabaos unsur intrinsik sajeroning satua inggih punika… (Yang disebut unsur intrinsik dalam cerita adalah…)
    a. Tema, amanat, latar belakang pengarang
    b. Tema, penokohan, alur, latar, amanat, sudut pandang
    c. Nilai budaya, nilai agama, nilai moral
    d. Biografi pengarang, kondisi sosial masyarakat
    Jawaban: b. Tema, penokohan, alur, latar, amanat, sudut pandang

  2. Jelaskan fungsi dan contoh dari "punarbhawa" dalam cerita rakyat Bali!

Jawaban Satua:

  1. Punarbhawa inggih punika konsep kepercayaan umat Hindu indik kelahiran kembali utawi reinkarnasi. Dalam cerita rakyat Bali, konsep punarbhawa seringkali digunakan sebagai:
    • Fungsi: Untuk memberikan pesan moral bahwa setiap perbuatan (karma) di kehidupan sebelumnya akan menentukan keadaan di kehidupan selanjutnya. Ini juga sering menjadi solusi konflik atau akhir cerita yang memberikan keadilan.
    • Contoh: Cerita "I Lutung Tekén I Kekua" (Si Kera dan Si Kura-kura). Dikisahkan I Lutung yang licik meninggal karena keserakahannya, lalu terlahir kembali sebagai makhluk yang lebih rendah. Sementara I Kekua yang jujur dan sabar, terlahir kembali dalam wujud yang lebih baik.

V. Soal Unggah-ungguh Basa (Tingkatan Bahasa)

Unggah-ungguh basa atau tingkatan bahasa dalam Bahasa Bali sangat penting untuk menunjukkan rasa hormat dan kesopanan sesuai dengan lawan bicara dan konteks.

Soal Pilihan Ganda:

  1. Yening iraga maaturan ring Ida Pedanda, patut nganggen basa…
    a. Basa Kasar
    b. Basa Alus Sor
    c. Basa Alus Mider
    d. Basa Alus Singgih
    Jawaban: d. Basa Alus Singgih (Digunakan untuk menghormati orang yang sangat dihormati)

  2. Kruna "mangan" (makan) inggih punika kruna alus sor saking kruna…
    a. Neda
    b. Ngajeng
    c. Ngamah
    d. Nguncal
    Jawaban: a. Neda (Neda adalah alus mider, mangan adalah alus sor dari ngamah/makan untuk orang biasa) Koreksi: Neda adalah alus mider, ngajeng adalah alus singgih. Mangan adalah alus sor atau madya. Ngamah adalah kasar. Jawaban yang paling tepat adalah Neda, jika kita mencari padanan alus mider/sor. Mari kita anggap pertanyaan ini mencari padanan alus sor dari ngamah. Maka mangan adalah jawaban yang paling mendekati.

  3. Yening iraga ngraos sareng timpal sane sampun akrab pisan, basa napi sane lumrah kaanggen?
    a. Basa Alus Singgih
    b. Basa Alus Sor
    c. Basa Kasar utawi Basa Kepara
    d. Basa Alus Mider
    Jawaban: c. Basa Kasar utawi Basa Kepara (Basa Kasar atau Basa Kepara/Biasa digunakan untuk teman akrab atau kepada orang yang lebih rendah statusnya)

Soal Esai:

  1. Indayang buat lengkara (kalimat) ring sor puniki antuk basa alus singgih:
    "Bapak guru sedek negak ring kursi." (Bapak guru sedang duduk di kursi.)

Jawaban Esai:

  1. Basa Alus Singgih: "Bapak guru sampun malinggih ring kursi."
    (Keterangan: "sedek" menjadi "sampun", "negak" menjadi "malinggih")

VI. Soal Wacana (Pemahaman Teks)

Bacalah wacana di bawah ini dengan saksama, lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan yang mengikutinya!

Wacana: Upacara Ngaben

Ngaben inggih punika silih sinunggil upacara Yadnya sane kalaksanayang olih umat Hindu ring Bali. Upacara puniki pinaka upacara panganyut sawa (jenazah) utawi ngenteg raga sarira sane sampun padem. Ngaben wantah upacara pamuput ring raga sarira, nanging nenten marupa upacara kesedihan. Ngaben kaanggen pinaka panyucian atma sane sampun maleluh. Umat Hindu percaya, antuk upacara Ngaben, atma prasida mawali suci tur menyatu ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Upacara Ngaben madue makudang-kudang tata cara sane mabinayan manut desa, kala, patra (tempat, waktu, keadaan). Nanging, tetuek utawi tujuan utamanyane pateh, inggih punika nyuciang atma lan ngaturang bhakti ring Hyang Widhi. Sasampun upacara Ngaben kamargiang, raga sarira sane sampun dados abu punika raris kalanyut ring segara utawi ring tukad ageng. Puniki pinaka simbol mawali ring asalnya, saking pertiwi (tanah) mawali ring bhuana agung.

  1. Upacara Ngaben punika upacara napi? (Upacara Ngaben itu upacara apa?)
  2. Napi tetuek utawi tujuan utama upacara Ngaben? (Apa makna atau tujuan utama upacara Ngaben?)
  3. Sajeroning wacana punika, napi sane kalaksanayang sasampun raga sarira dados abu? (Dalam wacana tersebut, apa yang dilakukan setelah jenazah menjadi abu?)
See also  Menguak Misteri Fungsi Invers: Panduan Lengkap Beserta Contoh Soal Kelas 1 SMA

Jawaban Wacana:

  1. Upacara Ngaben inggih punika upacara Yadnya sane kalaksanayang olih umat Hindu ring Bali pinaka upacara panganyut sawa utawi ngenteg raga sarira sane sampun padem. (Upacara Ngaben adalah upacara Yadnya yang dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali sebagai upacara pembakaran jenazah atau menyucikan raga yang sudah meninggal.)
  2. Tetuek utawi tujuan utama upacara Ngaben inggih punika nyuciang atma (roh) lan ngaturang bhakti ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa. (Makna atau tujuan utama upacara Ngaben adalah menyucikan roh dan berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.)
  3. Sasampun raga sarira dados abu, raris kalanyut ring segara utawi ring tukad ageng. (Setelah jenazah menjadi abu, lalu dilarung ke laut atau ke sungai besar.)

VII. Soal Sesonggan, Sesawangan, Sloka

Peribahasa Bali adalah cerminan kearifan lokal yang kaya makna.

Soal Pilihan Ganda:

  1. "Padi malinggih", puniki rumasuk ring…
    a. Sesonggan
    b. Sesawangan
    c. Sloka
    d. Panyeledian
    Jawaban: b. Sesawangan (Perumpamaan yang mirip dengan peribahasa, seringkali menggambarkan sifat atau keadaan dengan benda atau makhluk hidup)

  2. "Ajak makejang tamiang, patuh ajak makejang." Puniki rumasuk ring…
    a. Sesonggan
    b. Sesawangan
    c. Sloka
    d. Peparikan
    Jawaban: a. Sesonggan (Ungkapan peribahasa yang mengandung kiasan dan memiliki makna mendalam)

Soal Esai:

  1. Jelaskan makna dari sesonggan "Mabukang tuah padang, majemuh tuah di langite."

Jawaban Esai:

  1. Sesonggan "Mabukang tuah padang, majemuh tuah di langite" secara harfiah berarti "Berbunga hanya rumput, berjemur hanya di langit."
    Maknanya: Menggambarkan seseorang yang tidak memiliki kemampuan atau kedudukan yang signifikan, sehingga tindakannya atau hasilnya tidak akan banyak dilihat atau diakui oleh orang lain. Ibarat rumput yang berbunga tanpa keindahan yang menonjol, atau awan yang berjemur tanpa arti khusus bagi manusia. Ini sering digunakan untuk merendahkan diri atau menggambarkan orang yang kurang beruntung dalam hidupnya.

Tips Belajar Efektif untuk Ujian Bahasa Bali

  1. Pahami Konsep, Jangan Menghafal: Terutama untuk aksara, kruna, dan unggah-ungguh basa, pahami aturan dan logikanya, bukan sekadar menghafal.
  2. Latihan Menulis Aksara Bali: Rutinlah menulis aksara Bali, mulai dari kata hingga kalimat. Perhatikan penggunaan gantungan, gempelan, dan pangangge.
  3. Perkaya Kosakata: Baca buku, artikel, atau cerita dalam Bahasa Bali untuk memperluas perbendaharaan kata. Catat kata-kata baru dan pahami penggunaannya.
  4. Praktik Berbicara: Cobalah berbicara dalam Bahasa Bali dengan teman atau keluarga. Ini akan membantu Anda memahami unggah-ungguh basa secara praktis.
  5. Baca Sastra Bali: Pelajari geguritan dan satua. Pahami unsur intrinsik dan pesan moral yang terkandung di dalamnya.
  6. Diskusikan dengan Guru/Teman: Jangan ragu bertanya jika ada materi yang tidak dipahami. Diskusi kelompok juga bisa sangat membantu.
  7. Manfaatkan Sumber Belajar Lain: Gunakan kamus Bahasa Bali, aplikasi belajar, atau video edukasi daring.

Penutup

Memahami Bahasa Bali adalah sebuah perjalanan yang berkelanjutan. Dengan latihan soal yang terstruktur dan pemahaman mendalam terhadap materi, diharapkan siswa kelas 11 dapat menghadapi ujian semester 2 dengan lebih percaya diri dan meraih hasil yang maksimal. Lebih dari sekadar nilai, tujuan utama adalah melestarikan dan mengembangkan Bahasa Bali sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya. Selamat belajar dan semoga sukses!

(Jumlah kata: sekitar 1200 kata)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post